Rencana pembangunan Food Street atau pusat kuliner jalanan di Jember kembali mendapat sorotan dari masyarakat. Menanggapi hal itu, Bupati Jember Gus Fawait, Senin (8/12/25) menegaskan, Food Street bukan sekadar proyek yang ditujukan untuk menambah keramaian kota.
Lebih dari itu, konsep ini disiapkan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru yang diharapkan mampu mendorong geliat pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Jember. Ia menyebut, pusat kuliner ini dapat menjadi magnet baru yang menghidupkan kembali kegiatan ekonomi masyarakat. Langkah ini juga sebagai cara untuk menata PKL yang ada di alun-alun Jember.
Menurut Gus Fawait, rencana tersebut telah melalui komunikasi yang matang dengan berbagai pihak, termasuk para tokoh agama, sehingga diyakini tidak akan menimbulkan persoalan. Ia memastikan seluruh proses dirancang agar aman, tidak menyulitkan warga, serta selaras dengan perkembangan wilayah.
Terkait konsep teknis, Bupati menjelaskan bahwa Food Street akan dibuka khusus pada malam hari. Ia mencontohkan sejumlah kawasan wisata kota lain seperti Kota Lama Surabaya, Kayutangan Malang, hingga Malioboro Yogyakarta. Harapannya, Jember akan memiliki ikon serupa yang nantinya menjadi tujuan baru warga maupun wisatawan.
Rencana pengembangan Food Street akan dimulai dari kawasan Stasiun Jember menuju pendopo, kemudian berlanjut ke Jalan Kartini, bahkan ditargetkan bisa menjangkau hingga area Matahari.
Menutup keterangannya, Gus Fawait berharap proyek ini dapat segera terwujud dan memberi kejutan positif bagi masyarakat. Ia optimistis, bila sudah rampung dan tertata, pusat kuliner ini akan menjadi kebanggaan baru bagi Jember.(thn)
Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.