Langkah penguatan kelembagaan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri, atau PTKIN, kembali bergulir melalui forum strategis bertajuk Focus Group Discussion Pengembangan Kelembagaan PTKIN Persemakmuran Eks IAIN Sunan Ampel Surabaya. Kegiatan ini berlangsung di Hotel Puri Senyiur, Samarinda mulai 7- 9 November 2025.

Tahun ini, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris, atau UINSI Samarinda, dipercaya menjadi tuan rumah penyelenggaraan FGD dengan mengusung tema “Pengembangan Kelembagaan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri.”

Forum ini diikuti oleh pimpinan dari sembilan PTKIN anggota Persemakmuran, meliputi rektor, wakil rektor, kepala biro, direktur pascasarjana, serta para pendamping. Dari UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember, hadir Rektor beserta jajaran pimpinan universitas. Kehadiran mereka mencerminkan komitmen untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi antar-PTKIN, terutama dalam menghadapi tantangan transformasi pendidikan tinggi keagamaan di era global.

Suasana pembukaan berlangsung khidmat sekaligus meriah, diawali dengan tari persembahan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Seni dan Musik UINSI, pembacaan ayat suci Al-Qur’an, doa, serta penyambutan tamu oleh para Duta UINSI.

Acara resmi dibuka oleh Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, yang juga menyampaikan paparan utama berjudul “Pengembangan Kelembagaan PTKIN Persemakmuran Eks IAIN Sunan Ampel Surabaya.”

Dalam kesempatan tersebut, disampaikan berbagai langkah strategis untuk memperkuat kelembagaan dan mendorong internasionalisasi PTKIN. Di antaranya melalui dukungan terhadap program Education Impact 2026, pengiriman profesor ke luar negeri, pembukaan cabang PTKIN di negara lain, pengembangan program studi kreatif sesuai kebutuhan zaman, serta perluasan jejaring magang dengan dunia usaha dan industri.

Forum ini menjadi ruang reflektif dan kolaboratif bagi para pimpinan PTKIN untuk saling berbagi strategi dan praktik terbaik dalam pengembangan kelembagaan. Bagi UIN KHAS Jember, partisipasi dalam kegiatan ini sekaligus meneguhkan visi sebagai pusat keilmuan Islam yang unggul, inklusif, dan berdaya saing global.(thn)