Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jember bersama Universitas Jember (UNEJ) menggelar sosialisasi literasi keuangan bagi pelajar, mahasiswa, serta dosen, Rabu (19/22/25). Sosialisasi ini digelar untuk memperkuat pemahaman generasi muda terhadap layanan keuangan digital yang semakin berkembang.

Kepala OJK Jember, Mohammad Mufid, menjelaskan bahwa literasi keuangan harus benar-benar mengakar, terutama karena masyarakat saat ini sudah banyak mengakses layanan keuangan digital, namun belum memahami risikonya secara maksimal. Bersama Lembaga Penjamin Simpanan atau LPS, OJK memberikan pencerahan agar masyarakat tidak terjebak pada layanan keuangan ilegal.

Menurut Mufid, generasi muda menjadi kelompok yang paling akrab dengan berbagai produk keuangan digital. Karena itu, mereka harus mampu membedakan layanan yang legal dan ilegal. Situasi saat ini memungkinkan seseorang meminjam uang dengan sangat mudah, bahkan tanpa disadari berasal dari layanan yang tidak resmi.

Saat ini, terdapat 4.171 lembaga jasa keuangan yang berada di bawah pengawasan OJK. Masyarakat diimbau untuk selalu memastikan legalitas lembaga tersebut sebelum mengambil keputusan terkait layanan keuangan.

Ia juga menekankan bahwa meningkatnya aktivitas ekonomi digital harus diimbangi dengan kewaspadaan terhadap penyalahgunaan data pribadi, penipuan, serangan siber, hingga berbagai aktivitas keuangan ilegal.

Dengan penguatan literasi keuangan ini, OJK berharap generasi muda mampu membuat keputusan finansial yang aman dan tepat, sekaligus berdampak positif bagi pembangunan ekonomi masyarakat.(thn)