Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Jember mencatat selama bulan April 2025 terjadi inflasi sebesar 0,49 persen. Andil inflasi tertinggi masih disumbang oleh  tarif dasar listrik.

Kepala BPS Jember, Tri Erwandi, Jumat (2/5/25) mengungkapkan beberapa catatan peristiwa penting selama bulan April yang mempengaruhi tingkat inflasi.

Diantaranya, berakhirnya diskon tarif listrik yang diberikan PLN hingga harga kembali ke tarif normal akhir Februari lalu, masih berdampak hingga bulan April.

Kemudian kelangkaan kelapa membuat harga melejit. Meningkatnya permintaan ekspor dan konsumsi selama bulan ramadhan menjadi penyebabnya.

Berikutnya, harga emas naik pada April akibat meningkatnya permintaan investasi sebagai aset aman di tengah ketidak pastian ekonomi turut mempengaruhi terjadinya inflasi.

Dan terbatasnya pasokan akibat belum panennya produksi lokal membuat harga bawang merah semakin mahal juga mempengaruhi inflasi selama bulan April.

Tri menyebut, sepuluh komoditas penyumbang inflasi terbesar antara lain tarif listrik, emas perhiasan, bawang merah, sigaret kretek mesin, kelapa, mobil, tomat, daging sapi, kangkung, dan bakso siap santap.

Sedangkan komoditas penyumbang andil deflasi antara lain daging ayam ras, cabai rawit, telur ayam ras, telepon seluler, cabai merah, jagung manis, udang basah, beras, tarif pulsa ponsel, dan terong.

Secara umum, inflasi Jember masih berada di bawah Jawa Timur dengan tingkat inflasi sebesar 0,93 persen dan inflasi Nasional sebesar 1,17 persen.(thn)