Tingginya angka kematian bayi (AKB) dan angka kematian ibu (AKI) yang menempatkan Jember tertinggi di Jawa Timur pada tahun 2024 mendapat respon serius pemerintah daerah. Permasalahan tersebut menuntut untuk segera dicarikan jalan keluar.
Untuk itu, Pemkab berencana menerjunkan 1.200 tenaga kesehatan ke daerah pelosok-pelosok secara bertahap. Langkah ini diawali dengan menerjunkan 205 tenaga kesehatan ke sejumlah wilayah yang akan dijadikan pilot project penanganan AKI dan AKB.
Untuk percontohan ini, para Nakes akan ditempatkan di Kecamatan Silo, Jelbuk, Mangli, Andongsari, Ambulu, Tanggul, dan Kecamatan Jombang.
Para Nakes tersebut memiliki tugas antara lain memastikan dan mendata ibu-ibu hamil di desa dan kelurahan. Lalu mendampingi pemeriksaan kehamilan di Puskesmas atau dokter.
Hal tersebut untuk memetakan mana saja yang termasuk memiliki risiko tinggi kehamilan. Selanjutnya, para Nakes bersama kader posyandu dan bidan harus mengawal kelahiran bagi ibu hamil risiko tinggi hingga persalinan.
Harapannya, dengan pendampingan yang intensif ini tingkat kematian ibu dan bayi di Jember dapat ditekan.(thn)
Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.