Badan Pusat Statistik (BPS) Jember mencatat, terjadi inflasi sebesar 0,34 persen di Jember selama Bulan Juli 2025. Cabai rawit dan beras menjadi komoditas yang turut andil menjadi penyumbang  inflasi tertinggi.

Berdasarkan data dari BPS, terjadi sejumlah peristiwa penting selama bulan Juli yang berpengaruh terhadap inflasi. Seperti penyesuaian harga BBM nonsubsidi, penurunan harga emas, gejolak kenaikan harga komoditas pangan, dan terbatasnya pasokan beras.

Statistisi Madya BPS Jember, MSuharsa, Jumat (1/8/25) mengatakan, selain kedua komoditas di atas, tomat, bawang merah dan bensin menjadi penyumbang inflasi tertinggi selanjutnya.

Komoditas cabai rawit memberikan andil inflasi sebesar 0,09 persen, beras, tomat, bawang merah, dan bensin masing-masing menyumbang 0,08, 0,05, 0,04, dan 0,02 persen inflasi.

Sementara itu lima komoditas penyumbang andil deflasi tertinggi adalah ketimun 0,03 persen, sawi hijau 0,02 persen, buncis, emas perhiasan, dan apel masing-masing 0,01 persen.

Inflasi bulanan Jember tercatat sedikit lebih tinggi dari Jawa Timur dan Nasional, yakni 0,22 dan 0,30 persen. Sedangkan dari 11 kota/kabupaten yang menghitung Indeks Harga Konsumen (IHK) di Jawa Timur, Kabupaten Jember berada di urutan kedua inflasi tertinggi setelah Sumenep 0,45 persen. Sementara inflasi terendah terjadi di Kabupaten Tulungagung dengan 0,11 persen.(thn)