Bagi kalangan santri, mengenakan sarung bukan sekadar kebiasaan, tetapi juga simbol kesederhanaan dan kerendahan hati. Sarung telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari santri yang mencerminkan nilai-nilai moral dan spiritual.
Menyambut peringatan Hari Santri Nasional, civitas akademika Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember turut mengenakan sarung dalam berbagai kegiatan resmi kampus. Tradisi ini tidak hanya dimaknai sebagai bentuk penghormatan terhadap budaya santri, tetapi juga sebagai refleksi nilai-nilai kesederhanaan dalam dunia akademik.
Rektor UIN KHAS Jember, Prof. Hepni, Senin (13/10/2025), menjelaskan bahwa bagi kalangan akademisi, bersarung memiliki makna simbolik yang berkaitan erat dengan nilai demokratisasi dan kebijaksanaan berpikir.
Menurutnya, sifat kain sarung yang adem, sederhana, dan longgar mencerminkan karakter santri yang tenang, tidak mudah terpancing emosi, serta berpikiran luas. Filosofi inilah yang ingin ditanamkan di lingkungan akademik UIN KHAS Jember.
Lebih lanjut, Prof. Hepni menegaskan, bahwa di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), makna bersarung bukan hanya soal pakaian, melainkan juga tentang nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Selain mengembangkan kecerdasan intelektual, UIN KHAS Jember juga berkomitmen menumbuhkan moralitas dan spiritualitas mahasiswa agar seimbang antara kecerdasan rasional dan kebeningan hati.(thn)
Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.